Bekasi // Jurnal Inbestigasi.com // Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung Desa Sukamulya dan Sukadarma, dengan nilai Rp.198,000,826,00,- APBD TA 2022. Yang dilaksanan oleh CV. Tiga Putri Wijaya Utama, yang berlokasi di Kampung Gandu RT 01 RW 02 Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat, diduga dinilai gagal.
Hal itu disampaikan kepada awak media, Juju Kodrat selaku Ketua Gerakan Masyarakat Pemuda Indonesia (GMPI) Sektor Sukatani menyoroti Proyek Pembangunan Jembatan yang berlokasi di Kampung Gandu, bahwa pribadi saya sebagai sosial control dan juga masyarakat, pada intinya ingin sesuai di Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Ini ada kerusakan leningan Perum Jasa Tirta (PJT), jadi mengganggu untuk aktifitas pengairan petani. itu yang saya usulkan agar normalisasi Sasak ini atau jembatan ini sesuai dengan (RAB) itu aja, tidak lebih dan tidak kurang untuk pribadi saya sebagai tokoh masyarakat atau di lembaga,"ucap Juju Kodrat pada Selasa (20/09/2022).
Lanjutnya, saya ingin jangan sampai sasak ini manufer, dalam arti kalau ada umpamanya pengangkut barang dari petani-petani yang mengangkut padi jangan sampai terperosok karena terlalu manufer ini sasak, seharusnya ini sasak agak nyerong supaya tidak orang tersebut terprosok atau kecilakaan gitu. Untuk selanjutnya saya ingin sesuai dengan di RAB nya itu harus ada pake beskos dibawahnya itu, ini tidak, ini memakai batu-batu yang ada batu bekas.
"Harapan pribadi saya sebagai masyarakat atau control sosial, saya ingin sesuai di RAB sesuai permintaan masyarakat jangan sampai lurus seperti ini gitu, jadi suatu saat nanti akan menghambat, menghambat kendaraan yang lain apa lagi nnti ini akan ada pelebaran jalan otomatis mobil Mao kemna yakan arahnya, sedangkan dua posisi jalan ini kan lurus disana juga lurus sasak lebih ke utara dan ke selatan. Jadi harapan saya dan masyarakat jembatan ini harus di rubah,"tegasnya.
Di tempat yang sama Wahyu selaku pengawas (DSDABMBK) saat di kompirmasi awak media dirinya menyampaikan,"Jadi kita cari solusi kalau sudah ginikan di bongkar gak mungkin, cari solusinya apa di TPT buat manufer mobil tinggal ngikutin aja, paling nanti saya tanya kontraktornya dia Mao engga dengan adanya TPT,"ujar Wahyu.
Angga selaku Kontraktor atau Pelaksana saat di konfirmasi terkait pembangunan jembatan yang di duga tidak sesuai alur ruas jalan dan akan menyebabkan rawan kecelakaan mengatakan,"So'al nya kan waktu awal ini saya mah jujur, kan ada orang desa, ada orang kecamatan juga,"ucap Rangga.
(Srn/voy/Team)