Terry: Wujudkan pelayanan dan memberikan pendidikan kepada Jemaat lokal, serta memberantas kemiskinan, kebenaran dan keadilan dalam suatu semangat kebersamaan pengurus Sinode hingga menjadi inovator dalam disrupsi persoalan sinode.
Reporter: Josua Saily | Editor: Niko Besitimur
KEPULAUAN TANIMBAR MALUKU, JURNALINVESTIGASI.com - Pdt, Rulenso Terry, S.Th, Calon Ketua Badan Pekerja Harian Sinode (BPH) Gereja Suara Ketubusan (GSK) mengaku telah mempersiapkan Visi dan Misi untuk mencalonkan diri menjadi Ketua Sinode GSK Periode 2023-2028.
Pdt, Rulenso Terry, mengungkapkan Visinya yakni memberlakukan Firman Allah sebagai kesaksian hidup di tengah jemaat dan masyarakat, serta menjadi Gereja Penebusan di tengah era digital yang taat agar Gereja menjadi saksi di tengah dunia. Sedangkan Misinya yakni menjalankan tugas dan panggilan Gereja yaitu memantapkan persekutuan, kesaksian dan pelayanan di masa yang akan datang.
“Diimplementasikan dalam pelayanan dan memberikan Pendidikan kepada Jemaat lokal, serta memberantas kemiskinan, kebenaran dan keadilan dalam suatu semangat kebersamaan pengurus Sinode hingga menjadi inovator dalam disrupsi persoalan sinode”, kata Terry di GSK Ambon pada Senin (19/IX/2022)
Dijelaskan termasuk membenahi dan menyelesaikan persoalan kelembagan yakni masala GSK, dengan cara membangun hubungan komunikasi antara pihak yang bertikai.
"Hidup ini hanya untuk Tuhan pakai untuk melaksanakan panggilan yang pasti ketika dipilih menjadi Ketua Sinode, semua program yang telah diputuskan dalam sidang harus mampu dilaksanakan oleh calon Ketua Sinode terpilih dan menjalankan program-program yang telah diputuskan," jelas pendeta terry.
Terry mengatakan, faktor yang utama menjadi sebuah Gereja adalah pelayan khusus diantaranya, Pendeta dan guru agama. Tetapi yang lebih spesifik adalah pendeta,
“Paling dibutuhkan karakter building, pembangunan spiritualitas, GSK harus berupaya melaksanakan tugas Gereja menjadi garam dan terang dunia, pemberdayaan potensi yang ada, untuk memegang jabatan seperti ketua harus memiliki jiwa kehambaan.” katanya
Terry memliki cara baru untuk menaatkan aset GSK termasuk polemik GSK yang harus menjadi suatu Gereja yang bersatu dan bersama. “karena tidak selamanya Bersama itu Bersatu, tetapi yang Bersatu itu sudah pasti terus bersama,” jelasnya
Sebagai hamba yang dipanggil, Terry akan tetap menjalankan tanggungjawab dan tetap mengedepankan nilai-nilai keagamaan yang baik dan benar, menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelayan dan pimpinan Gereja maka sebagai manusia biasa tentunya mempunyai kekurangan dan kelemahan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab, dengan demikian dirinya berharap agar dukungan dan kerja sama selalu terjalin kedepan untuk terus mengembangkan Misi pelayanan bagi umat, bangsa dan negara.