Bekasi // Jurnal investigasi.com // Pekerjaan Pembangunan Program Irigasi saluran air yang di biayai oleh anggaran pendapatan ( APBN) melalui kementerian pekerjaan umum perumahan rakyat ( PUPR) tahun anggaran 2022 yang diperuntukan Petani Pemakai Air ( P3A-), Pembangunan Drainase di wilayah, Kampung Gandu Desa Sukamulya kecamatan Sukatani Kabupaten. Bekasi pekerjaan diduga tumpang tindih dengan pekerjaan kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat balai besar wilayah sungai Citarum satuan kerja oprasi dan pemeliharaan PSDA II Citarum, program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI) tahu angaran 2021, dan diduga material batu bekas yang kemudian di pergunakan kembali.
Dengan adanya Pembangunan pekerjaan peningkatan irigasi daerah Jatiluhur No Kontrak :HK.02.01/PPK OPSDA IV-Av/P3-TGAI/278/2022.Nilai kontrak Rp.195.000.000, Sumber dana dari APBN TA 2022 , Waktu pelaksanaan 70 Hari Kalender Pelaksana P3A Pelaksana Serengseng Jaya Makmur, Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi, Kegiatan P3-TGAI ini dilaksanakan secara swakelola /tidak di pihak ketigakan: masarakat dan lsm beserta awak media sebagai sosial kontrol, diduga oleh rekanan pelaksana jelas untuk mengurangi volume pekerjaan demi meraup keuntugan yang lebih yang lebih besar.
Sangat terlihat jelas disengaja, bahwa proyek tersebut diduga mengabaikan aturan dan menggunakan bahan sisa bongkaran dari bangunan drainase yang lama dipasang kembali.
“Memang benar, batu belah sebagaian material yang digunakan merupakan sisa bongkaran saluran drainase yang lama untuk pondasi bawah, dan saluran drainase ini, diduga semuanya pondasinya pake batu yang lama untuk di bawah batu yang lama tidak dibongkar semuanya, abang lihat sendiri saja karna bukti rekaman, Video ada disaya,” ungkap N. Rudiansah Ketua DPD Lsm Prabhu Indonesia Jaya mengatakan ke awak media.
ketika Ketua LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi N.Rudiansah,beserta team awak media mendatangi lokasi kegiatan pekerjaan dan konfirmasi kepada salah satu pekerja terkait draenase lama dibongkar semua, tapi paktanya dilapangan terliat jelal sebagian bawah tidak dibongkar, salah satu pekerjapun kalo nga dibongkar lah tar ketaun ini abar abar lagi pekerja sambil berjalan mengatakan,” Kata salah satu pekerja proyek.
Pekerjaan P3-TGAI diduga tidak dilakukan Galian pondasi awal, dan tidak pakai cerucuk bambu, dan juga dikerjakan batu lama tidak dibongkar semuanya batu baru pun langsung dipasang di batu dreanase lama.
Sementara itu Kepala Divisi Investigasi KPK Tipikor DPW Jabar sekaligus Wakil Ketua Aliansi Wartawan Indonesia Bangkit Bersama Bekasi Raya mengatakan, kepada awak media,Jumat (19/08/2022),“Pentingnya pengawasan dan ketegasan dinas terkait untuk memastikan mutu dan kwalitas suatu kegiatan/proyek agar sesuai dengan spek, tergantung sama pengawas diduga proyek kegiatan P3-TGAI yang di Kampung Gandu saya datanggi dan saya cek kegiatanya dikerjakan asal jadi alias amburadul.
“Sunguh sangat memprihatinkan, dalam waktu dekat ini saya akan melayangkan surat ke pihak P3-TGAI terkait temuan dilapangan kami meminta ketegasannya kepada dinas terkait harus blacklist CV tersebut dan segera melakukan pembongkaran dan penataan ulang agar kegiatan sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB)
supaya kokoh mutu dan kwalitas bagus untuk para petani,"tegasnya Misnan LL,B.
Team
Sumber : AWIB Bekasi Raya