-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Merasa Terancam , Aktivis Laporkan Bupati cirebon

07 Juli 2022 | 7:10:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-07T12:22:51Z
IM bersama Kuasa Hukum Sunoko,SH di polres Cirebon (Foto/doc.Jurnal Investigasi)


Cirebon,Jurnal investigasi.com - Tak terima dengan ancaman "santet" yang di duga di lontarkan oleh bupati Cirebon "IR"  aktivis sekaligus warga kabupaten Cirebon " IM" Laporkan "IR" ke pihak yang berwajib pada Rabu,(6/7)


Sunoko,SH sebagai kuasa hukum "IM"  menuturkan kepada jurnal investigasi melalui sambungan telepon pada Kamis (7/7) bahwa diri nya sangat menyayangkan pernyataan bupati Cirebon jika itu benar terjadi, menurut nya sebagai pejabat teras kabupaten Cirebon, komunikasi publik "IR" tidak patut demikian, attitude seorang pemimpin itu adalah orang tua bagi siapapun.



"  Saya selaku kuasa hukum IM menyayangkan pernyataan IR jika itu benar terjadi, seharusnya sebagai pemimpin dan pejabat teras kabupaten Cirebon  IR lebih bijak lagi dalam  berkomunikasi publik,  karena attitude seorang bupati itu adalah ibarat orang tua warga Cirebon, apalagi klien saya  IM tidak pernah merasa melakukan apa yang di tuduhkan oleh IR " tegas nya


Masih kata sunoko, pada hari Rabu kemarin dirinya mendampingi IM untuk melakukan pelaporan atas dugaan ancaman tersebut


" Hari Rabu kemarin, saya secara resmi mendampingi IM melapor ke polres Cirebon untuk mendapatkan rasa keadilan klien saya, karena IM merasa diri nya terancam dengan ancaman verbal IR"  Tambah sunoko,SH


Informasi yang di himpun oleh jurnal investigasi dari IM melalui telepon pada Kamis(7/7) kronologis kejadian menurut IM adalah ketika diri nya mendatangi gedung DPRD kabupaten cirebon pada hari Jumat (1/7) pukul 15:30 WIB untuk bertemu dengan ketua DPRD Kabupaten Cirebon Muhammad Luthfi, karena ada tamu di ruangan ketua DPRD, dirinya di suruh menunggu, tidak lama kemudian dari ruang kerja ketua DPRD keluarlah IR bupati kabupaten Cirebon dan juga ketua DPRD kabupaten Cirebon, Muhamad Luthfi,  karena yang keluar seorang Bupati,IM langsung mengambil posisi hendak sungkem dan menjabat tangan IR untuk bersalaman, setelah bersalaman menurut IM dirinya di kagetkan dengan ucapan IR sambil menunjuk - nunjuk IM sambil berkata dengan bahasa Jawa Cirebon " Iki bocah kien kang sering ngirik-ngirik nganjing-nganjing kita) karena dirnya tidak merasa dan tidak pernah berbuat demikian IM coba meminta kejelasan soal  tudingan IR, namun IR tetap saja menuding dirinya pernah berkata demikian, bahkan menurut IM, IR juga berkata lagi dalam bahasa Cirebon "lamun bener Ira ngirik-ngirik nganjing-nganjing kita tak santet Ira" 


ketika jurnal investigasi menanyakan IM apakah pernah komunikasi dengan IR sebelum nya, diri nya mengaku belum pernah bahkan nomor kontak IR pun IM mengaku tidak punya



" Saya tidak pernah komunikasi sebelum nya bahkan nomor kontak WhatsApp IR pun saya tidak punya" ungkap IM ketika di wawancara via telepon singkat WhatsApp pada Kamis sore, (7/7) 



Masih kata IM, dirinya merasa terhina dan terancam karena perkataan IR tersebut, apalagi di hadapan publik, maka dari itu dirinya mencari keadilan melalui proses hukum dengan melapor ke kepolisian


" saya merasa terhina dan terancam dengan perbuatan IR tersebut, maka saya mencoba mencari keadilan melalui proses hukum dengan melaporkan IR ke polres Cirebon " pungkas IM (Red*)

×
Berita Terbaru Update