Kalsel,Jurnal investigasim.com -Nekat berangkat dari daerah,sepasang suami istri yang biasa di panggil Bang Djohan dan sang istri biasa di panggil Ibu Tini yang sangat kental dengan budaya daerah yaitu sama-sama hobi Beladiri pencak silat tradisional yaitu (Kuntau), Keseharian mereka berprofesi sang suami biasa di panggil Bang Djohan bekerja serabutan (Wiraswasta) dan sang istri berprofesi sebagai sebagai seorang pengajar di salah satu sekolah dasar di kampung mereka Hulu sungai selatan tepatnya Kota Kandangan.
mereka berdua nekad berangkat ke Palembang dengan biaya sendiri untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional yang setara dengan PON karena mereka dapat undangan kehormatan, tapi dalam hal ini pihak terkait KORMI Kabupaten HSS dan APPSBI Provinsi sebagai induk organisasi Silat budaya kurang begitu respon dengan itikad baik mereka berdua untuk mengharumkan nama daerah,
dengan tekad mereka yang bulat mereka tetap berangkat walaupun dengan biaya sendiri, demi membawa nama hsrum daerah mereka Hulu Sungai Selatan dan menyalurkan hobi mereka yaitu Silat Budaya,saat Ketua KPK Tipikor konfirmasi kepada Ketua APPSBI Kalsel Supri Mulyono yang bersangkutan mengatakan Atlit yang diturunkan sesui hasil seleksi dari Yg dikirim ke FORNAS adalah HASIL Seleksi FORDA Kalsel
Sedang yang bersangkutan tidak ikut Seleksi FORDA Kalsel.
Lalu mungkin yang bersangkutan minta diundang secara khusus nah hal tersebut bukan ranah kami di Pengprov.APPSBI Kalsel ujarnya dalam isi Wa Supri kepada Ketua KPK Tipikor Kalimantan Selatan.
Ditempat terpisah Ketua Kormi Hulu Sungai Selatan H.Kartoyo mengatakan silahkan konfirmasi ke Kormi Provinsi,
"saya melihat adanya kejanggalan dalam pengrlolaan Anggaran dana Atlit APPSBI Kalsel sesui percakapan WA Ketua APPSBI Kalsel mengatakan tidak pernah pegang anggaran dari uang APBD dan yang bersangkutan mengatakan semua dari kantong pribadi sejak merintis untuk APPSBI Kalsel" ujarnya.
Selaku Ketua Kormi HSS dan APPSBI Provinsi sudah ditelpon sama Atlit yang dapat undangan kusus tapi tidak ada respon dari kedua organisasi tempatnya bernaung hingga detik detik akhir,Suami istri Nekat berangkat dengsn biaya sendiri,hasilnya dalam pertandingan suami dapat Medali Emas dan Istri dapat medali Perunggu
'saya terenyuh dengarnya ujar Ketua KPK Tipikor Kalsel Drs.Eka Adi Putra pada awak media,kenapa perang di medan perang untuk harumkan nama daerah harus di sia siakan Bahkan tahun lalu di Sanarinda atlit harus tidur di Masjid sangat memilukan,tolong penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan dan Kepolisian bisa telusuri anggaran atlit ini kemana.
(YB)
.jpeg)
