Majalengka,Jurnal Investigasi.com-Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana membuka kegiatan Rembuk Stunting bertempat di balroom fitra hotel Majalengka Senin 25/07/2022.
Kegiatan di hadiri Forkopimda, Sekda, para kepala OPD, Camat dan Kepala Puskesmas serta Kéuwu yang lokus Stunting.
Sekertaris Dinas Kesehatan H. Agus Susanto dalam laporanya menjelaskan bahwa dampak dari stunting itu berkurangya kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 Kabupaten Majalengka itu masih di angka 23% .
Agus menambahkan, awal pandemi yakni tahun 2020 lalu, penanganan stunting tetap menjadi prioritas bersama penangnan penyakit lainnya yang dinilai rentan terhadap yang menyebabkan kematian.
Langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam tahapan penanganan stunting menurut Agus saat ini pihaknya sedang melaksanakan pemberian tablet tambah darah, untuk usia sekolah dan remaja terutama kalangan calon pengantin serta pemberian makanan tambahan seperti pemberian vitamin pada balita.
"Upaya preventif terus dilakukan. Sebagai catatan, selama satu tahun untuk periode 2020-2021 dari data awal sebanyak 4382 kasus stunting kini menjadi 2932 kasus stunting mengalami penurunan," ungkapnya.
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana mengungkapkan bahwa yang dilakukan pemerintah untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan penurunan dalam kasus stunting secara bersama - sama semua stkolder dalam rembuk ini.
" Komitmen Pemerintah Daerah dalam menyampaikan rencana kegiatan intervensi penurunan yang selanjutnya membangun komitmen dengan semua komponen baik Kepala Desa, Dharma Wanita, PKK atau anggota organisasi profesi lainya," jelas Wabup.
Wabup berharap kepada Dinas terkait yang menangani kasus stunting harus ada gerakan percepatan dalam penanganan stunting, sehingga progres dalam penanganan ini cepat terselesaikan.
Wabup meminta dinas kesehatan dalam penanganan ini bisa merubah perilaku masyarakat tidak hanya saja bumil tidak hanya saja keluarga tapi seluruhnya selalu yang mendasar yang harus kita bangun.
"Jadi pada kesempatan ini saya mengajak semua yang hadir dalam kegiatan rembuk ini menjadi sebuah motivasi kita semua untuk kerja bareng-bareng secara gotong royong , tidak ada hal yang sulit tidak ada hal yang tidak bisa dilaksanakan kalau bekerjasama," harap Wabup.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kasus stunting yang paling tinggi ada di Kecamatan Sumberjaya sebanyak 596 orang dan paling rendah di kecamatan Cikijing 6 orang. Rata - rata karena kurangnya sanitasi dan gizi yang menjadi kendala dalam kasus stunting di beberapa wilayah (*)