-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Nelayan Muaragembong Geram!!, Diduga Limbah Sampah Dari Kali Irigasi Penombo Sudah mencemari Lingkungan

14 Juni 2022 | 12:37:00 PM WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-14T05:59:01Z

 




Kab.Bekasi, Jurnal Investigasi.com -Viralnya pemberitaan di media sosial (medsos) beberapa hari yang lalu Sabtu 22/06/2022. Terkait limbah sampah dari Kali Irigasi Penombo yang berserakan hanya didorong dan dihanyutkan begitu saja. 


Yang diduga dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi bersama Aparatur Desa Pantai Harapan Jaya (PHJ) dan Kasi Pemerintah Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi Jawa Barat. 


Pasalnya, hal tersebut menjadi polemik dampak negatif yang luar biasa terhadap ekosistem laut serta berkurangnya pendapatan nelayan, bahkan nelayan sangat susah pendapatan ikan dari pesisir laut Muaragembong.



Selain itu, Nelayan muaragembong meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (RI) segera mengambil tindakan tegas terhadap para petugas yang ada di Kabupaten Bekasi, yang telah menghanyutkan tumpukan sampah dari Kali Irigasi Penombo hingga kelaut Muaragembong. Karena sudah nyata mencemari laut sehingga sampah banyak yang nyangkut dijaring para nelayan.


Saat dikonfirmasi awak media Azis 40 tahun sekali gus persatuan komunitas Patriot Anglers Bekasi (PAB), warga nelayan muaragembong terkait sampah menjelaskan, dirinya sangat geram terhadap sampah yang banyak berserakan dilaut hingga kepesisir pantai dan mencemari lingkungan.


"Saya berharap bahwa sampah-sampah yang ada dilaut maupun dipesisir pantai, yang berasal dari Kali Irigasi Penombo yang dihanyutkan begitu saja ke kali Ciherang terbawa arus hingga kelaut sudah sampai di muara kali blacan,"Keluhnya kepada awak media, Selasa (14/06/2022).


Di tempat terpisah Naja 50 tahun warga kampung gaga sebagai profesi nelayan saat di konfirmasi awak media mengatakan, ya saya nelayan, nelayan itu bagi saya mah pengen penghasilan pendapatan pagi, ya jangan gede lah orang saya mah rakyat kecil, cuman ya kebanyakan ada limbah karena kan keadaan begininya kan ekonomi itu ya harga rajungan itu murah udah berkurang lah jadi untuk biaya jaring lagi jaring lagi pemasukan ga ada.


"Ya emng juga ngaruh itu sampah juga ngeganggu ke jaring atau kebubu jadi penghasilan saya berkurang tahun sekarang ni, jadi pada ngeluh bagi nelayan pinggir itu ya ngeluh semua bukan bagi saya doang yang ngeluh, pokonya semua dah pada ngeluh,"Keluhnya kepada awak media sambil pegang kepalanya. 

(Srn/voy)

×
Berita Terbaru Update