-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Sonia agustin, balita tanpa anus warga Majalengka, akan segera dijadwalkan operasi

29 Juni 2022 | 10:28:00 AM WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-29T10:09:35Z

Sonia agustin balita tanpa anus ( foto/doc.jurnal investigasi)


Cirebon,jurnal investigasi.com - sonia agustin (2) balita penderita atresia ani (tanpa anus) anak perempuan pasangan Ridwan ubaidillah (38) dan Nopi Wulandari (35) warga desa bantarwaru kecamatan ligung kabupaten majalengka provinsi jawa barat akan segera di jadwalkan operasi di RSUD gunung jati cirebon.


pada selasa,(28/6) atas rujukan dari RSUD Majalengka sonia agustin dan keluarga mendatangi RSUD gunung jati untuk mendapatkan pemeriksaan mendalam oleh dokter specialis bedah anak dr Iwan Hermwan,Sp,BA.


Di jumpai oleh jurnal investigasi.com di ruangan nya selasa siang,(28/6) dr iwan hermawan menjelaskan protokoler penanganan medis balita penderita atresia ani (tanpa anus) harus melalui tiga kali tahapan operasi, ini di sebabkan karena sonia agustin sudah berusia 2 tahun sehingga termasuk bukan kategori gawat darurat dimana harus segera di operasi, sedangkan sonia termasuk kategori penderita atresia ani gawat tidak darurat karena sonia masih bisa mengeluarkan kotoran meski dari kemaluan selama 2 tahun sehingga masih bisa di lakukan tahapan-tahapan operasi sesuai protokoler.


"itu memang (pasien atresia ani) ada yang gawat darurat dan gawat tidak darurat, alhamdulillah (sonia) termasuk gawat tidak darurat, buktinya darimana, buktinya masih hidup sampai sekarang, cuma ya gak normal apalagi perempuan,kan kasihan jadi mau ga mau memang harus di perbaiki " jelas dr iwan


masih kata dia, bahwa tindakan yang akan di lakukan oleh nya melalui tiga tahapan operasi, operasi pertama adalah colostomy, yaitu pembuatan saluran buang air besar sementara di perut dengan kantong plastik, setelah 2-4 minggu akan dilakukan operasi kedua yaitu pembuatan lubang anus buatan, kemudian setelah itu 2-4 minggu akan di lakukan operasi terakhir penutupan kembali saluran colostomy


" untuk yang begini (kasus sonia,Red) apalagi anak sudah usia 2 tahun protokol nya ga bisa operasi langsung dirubah (pembuatan lubang anus,Red) kalo langsung bikin lubang di anus berarti kan BAB nya nanti kan ada operasi ada jahitan,kalo langsung di bikinkan saluran di pantat berarti kan BAB nya langsung, BAB kan banyak kuman, (tidak steril,Red) nanti bisa jebol, bahaya,


makanya protokoler nya kelainan begini operasi nya bertahap (by steps), tahap pertama yang akan saya kerjakan yaitu bypass atau colostomy, colostomy itu BAB nya sementara pake kantong di perut dulu, tujuan nya apa, tujuan nya supaya dia bisa minum,makan, keluarnya lancar menguras kotoran BAB yang numpuk di bawah perut vagina ny Itu, karena bisa infeksi ke rahim, nah nanti biasanya jarak 2-4 minggu dari colostomy itu operasi lanjutan operasi pembuatan lubang anus, nah operasi kedua udah bisa,kenapa udah bisa karena kan kalo di bikin lubang anus di pantat, aman karena Buang air besarnya udah dibagian colostomy,nah nanti dari pembuatan lubang anus 2-4 minggu lagi itu baru operasi terakhir, si colostomy itu, kan bawahnya udah kering, ditutup " tambah dr iwan


sebelum nya viral pemberitaan dengan judul pemda majalengka bantu pengobatan balita tanpa anus warga desa bantarwaru


keluarga "Tyson" atau yang bernama lengkap Ridwan ubaidillah (38) warga Desa Bantarwaru blok Senin RT 006 RW 003 kecamatan ligung, sudah hampir 2 tahun, Sonia Agustin (2) anak perempuan kesayangan nya menahan rasa sakit ketika mau membuang hajat besar, tak lain karena balita berusia 2 tahun tersebut tidak mempunyai anus atau dalam istilah medis di kenal dalam istilah atresia


Ketidakmampuan materi membuat keluarga hanya bisa menghela napas dan mencoba bersabar dengan cobaan yang di terima, karena seharusnya semenjak lahir Sonia langsung di lakukan tindakan operasi namun terkendala biaya membuat keluarga hanya bisa merenung menatap nasib anak nya selama 2 tahun ini.


Ridwan Menuturkan kepada jurnal investigasi.com pada Jumat (24/6) bahwa selama ini anak nya harus menahan rasa sakit ketika buang air besar karena keluar melalui saluran kemih organ intim anak nya,


Saya terkadang harus menahan pilu dan perih hati jika melihat anak saya mau BAB (buang air besar,Red) karena selalu Menangis, bayangin kita aja kalo sakit perut kan udah meringis pak, apalagi anak balita " ujar ridwan sedih


ridwan menambahkan, kotoran yang keluar dari saluran kemih organ intim anak nya itu hanya keluar sebesar batang lidi



" Kotoran yang keluar hanya sedikit pak dan itu pun sebesar batang lidi " tambah nya


Pemerintah desa bantarwaru kecamatan ligung melalui kepala desa, Azis zufri di konfirmasi pada Jumat,(24/6) mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui ada warga nya yang menderita penyakit atresia (tidak memiliki anus) karena baru menjabat sebagai kepala desa, mengetahui ada warga nya yang perlu mendapatkan pengobatan, Azis zufri selaku kepala desa segera berupaya meminta bantuan ke berbagai pihak terutama pemerintah daerah kabupaten Majalengka


" Saya baru tahu ada warga saya anak balita nya tidak punya anus baru baru ini apalagi ayah nya meski RT di desa bantarwaru namun jarang cerita, tapi setelah saya mendapat informasi saya sudah berupaya untuk mencari bantuan ke pemerintah daerah sebenarnya" ungkap Azis


Masih kata Azis, dirinya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah kabupaten Majalengka yang sigap merespon adanya informasi warganya melalui lembaga KPK Tipikor majalengka yang berkunjung ke rumah orang tua balita pada Jumat,(24/6)


Terpisah, Ketua DPD KPK TIPIKOR kabupaten Majalengka H Dody Sanjaya melalui Wakil Ketua DPD, Yudi Hidayat menuturkan kepada awak media bahwa sudah semestinya pemerintah daerah membantu balita yang menderita penyakit atresia tersebut, warga Majalengka harus sehat semua apalagi orang tua balita penderita atresia tersebut terutama ibu nya juga mengalami keterbelakangan mental 


Saya mewakili ketua lembaga mengucapkan terima kasih atas respon cepat Pemerintah daerah kabupaten Majalengka ketika menerima informasi dari kami soal ada balita yang tidak memiliki anus sudah hampir 2 tahun belum tertangani secara medis , dan hari ini Alhamdulillah sang anak sudah di observasi di RSUD majalengka, Warga Majalengka harus sehat semua " tutur Yudi pada Sabtu (25/6)


Yudi menambahkan bahwa pihak RSUD Majalengka sudah menerima balita penderita atresia tersebut dengan baik, dan hari Senin (27/6) nanti akan di bawa ke bagian klinik bedah.


Alhamdulillah pihak rumah sakit melayani dengan baik sang balita tersebut, dan inyallah senin nanti akan d bawa ke klinik bedah RSUD Majalengka, ada pun jika tindakan operasi tidak bisa di lakukan di Majalengka, kami meminta pihak pemerintah daerah untuk membantu yang terbaik untuk sang anak " tambah nya.

Sonia agustin di rujuk ke RSUD gunung jati oleh RSUD pemerintah daerah kabupaten majalengka, kepedulian pemerintah daerah majalengka atas sonia agustin patut di beri acungan jempol, setelah menunggu 2 tahun karena keawaman dan ketidakmampuan orang tua korban akhirnya sonia mendapatkan tindakan medis, semua pihak berharap operasi berjalan lancar dan sonia hidup normal kembali dan tidak lagi merasakan sakit saat buang air besar. (Red*)

×
Berita Terbaru Update