masukkan script iklan disini
Sonia Agustin,Balita Tanpa Anus dalam Penanganan Dokter (Foto/Jurnal Investigasi) |
Majalengka,Jurnal Investigasi.com -Malang tak dapat di tolak, mujur tak dapat di raih itulah peribahasa yang tepat menggambarkan penderitaan keluarga "Tyson" atau yang bernama lengkap Ridwan ubaidillah (38) warga Desa Bantarwaru blok Senin RT 006 RW 003 kecamatan ligung, sudah hampir 2 tahun, Sonia Agustin (2) anak perempuan kesayangan nya menahan rasa sakit ketika mau membuang hajat besar, tak lain karena balita berusia 2 tahun tersebut tidak mempunyai anus atau dalam istilah medis di kenal dalam istilah atresia
Ketidakmampuan materi membuat keluarga hanya bisa menghela napas dan mencoba bersabar dengan cobaan yang di terima, karena seharusnya semenjak lahir Sonia langsung di lakukan tindakan operasi namun terkendala biaya membuat keluarga hanya bisa merenung menatap nasib anak nya selama 2 tahun ini.
Ridwan Menuturkan kepada jurnal investigasi.com pada Jumat (24/6) bahwa selama ini anak nya harus menahan rasa sakit ketika buang air besar karena keluar melalui saluran kemih organ intim anak nya,
KPK Tipikor Majalengka saat berkunjung ke rumah orang tua Balita Tanpa Anus di desa Bantarwaru, ligung (Foto/Jurnal Investigasi) |
" Saya terkadang harus menahan pilu dan perih hati jika melihat anak saya mau BAB (buang air besar,Red) karena selalu Menangis, bayangin kita aja kalo sakit perut kan udah meringis pak, apalagi anak balita " ujar ridwan sedih
ridwan menambahkan, kotoran yang keluar dari saluran kemih organ intim anak nya itu hanya keluar sebesar batang lidi
" Kotoran yang keluar hanya sedikit pak dan itu pun sebesar batang lidi " tambah nya
Pemerintah desa bantarwaru kecamatan ligung melalui kepala desa, Azis zufri di konfirmasi pada Jumat,(24/6) mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui ada warga nya yang menderita penyakit atresia (tidak memiliki anus) karena baru menjabat sebagai kepala desa, mengetahui ada warga nya yang perlu mendapatkan pengobatan, Azis zufri selaku kepala desa segera berupaya meminta bantuan ke berbagai pihak terutama pemerintah daerah kabupaten Majalengka
" Saya baru tahu ada warga saya anak balita nya tidak punya anus baru baru ini apalagi ayah nya meski RT di desa bantarwaru namun jarang cerita, tapi setelah saya mendapat informasi saya sudah berupaya untuk mencari bantuan ke pemerintah daerah sebenarnya" ungkap Azis
Masih kata Azis, dirinya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah kabupaten Majalengka yang sigap merespon adanya informasi warganya melalui lembaga KPK Tipikor majalengka yang berkunjung ke rumah orang tua balita pada Jumat,(24/6)
Terpisah, Ketua DPD KPK TIPIKOR kabupaten Majalengka H Dody Sanjaya melalui Wakil Ketua DPD, Yudi Hidayat menuturkan kepada awak media bahwa sudah semestinya pemerintah daerah membantu balita yang menderita penyakit atresia tersebut, warga Majalengka harus sehat semua apalagi orang tua balita penderita atresia tersebut terutama ibu nya juga mengalami keterbelakangan mental
" Saya mewakili ketua lembaga mengucapkan terima kasih atas respon cepat Pemerintah daerah kabupaten Majalengka ketika menerima informasi dari kami soal ada balita yang tidak memiliki anus sudah hampir 2 tahun belum tertangani secara medis , dan hari ini Alhamdulillah sang anak sudah di observasi di RSUD majalengka, Warga Majalengka harus sehat semua " tutur Yudi pada Sabtu (25/6)
Yudi menambahkan bahwa pihak RSUD Majalengka sudah menerima balita penderita atresia tersebut dengan baik, dan hari Senin (27/6) nanti akan di bawa ke bagian klinik bedah.
" Alhamdulillah pihak rumah sakit melayani dengan baik sang balita tersebut, dan inyallah senin nanti akan d bawa ke klinik bedah RSUD Majalengka, ada pun jika tindakan operasi tidak bisa di lakukan di Majalengka, kami meminta pihak pemerintah daerah untuk membantu yang terbaik untuk sang anak " tambah nya
Di kutip dari Halo doc Atresia adalah sejenis kecacatan lahir yang membuat bayi terlahir tanpa anus. Penyebab utama dari atresia pada bayi baru lahir berasal dari masa perkembangan janin, yakni saat kehamilan usia 5-7 minggu.(Red*)