-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Komisi I DPR Dukung Usulan Hendropriyono Terkait Pembentukan Organisasi Dokter Militer

26 April 2022 | 12:47:00 AM WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-25T17:50:28Z

 


Jakarta, Jurnalinvestigasi.com- Mantan Kepala Badan Intelijen Negara, AM Hendropriyono belum lama ini mengusulkan pembentukan Organisasi Dokter Militer (ODM).


Hal tersebut menurut Hendropriyono agar dapat menjunjung nilai etika, moral dan memajukan kualitas profesi kedokteran, maka para dokter tentara dibina untuk digunakan oleh negara dalam wadah Corps Dokter Militer (CDM).


Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Bobby Adhityo Rizaldi mendukung akan usulan itu dan baginya, Organisasi Dokter Militer  dapat mendorong kemandirian alat kesehatan (alkes) bahkan juga pada pengembangan pertahanan sektor senjata Biologis.


"Ya setuju, dengan kasus pandemi yang bergantung dari alat deteksi swab, vaksin dari luar negeri dan kejadian pada pemecatan Dr. Terawan, sangat perlu militer untuk memiliki organisasi dokter militer yang fokus pada pengembangan pertahanan sektor senjata biologis dan kemandirian alkes," kata Bobby kepada wartawan,  Senin (25/4/2022) malam.


Politisi partai Golkar ini menambahkan, bahwa sebenarnya Pemerintah Indonesia sudah sejak lama punya ketergantungan kepada negara lain terkait alat kesehatan dan obat-obatan lainnya, maka dari sudah saatnya lah pemerintah punya kemandirian.


"Sudah sejak lama indonesia tergantung daru bahan obat-obatan dari luar negeri dan alkes, harus dimulai dengan langkah revolusioner dengan punya institusi pendidikan dokter di Unhan dan organisasi nya. Kita dukung ini," lanjut Bobby.


"Militer tidak akan seperti komersialisasi di industri kesehatan, perlu dikembangkan segera," sambungnya.


Kemudian Bobby juga menyinggung soal pemecatan Dr. Terawan yang akhir-akhir ini jadi polemik ditengah-tengah masyarakat. Menurutnya harus dicarikan jalan terbaik, dan IDI jangn asal mecat saja.


"Ya inovasi yang dilakukan Dr. Terawan yang menjadi sebab, harusnya dicarikan jalannya agar bisa diterapkan secara luas dan bertanggung jawab, jangan kaku dan mecat-mecat saja. Rasio dokter dengan masyarakat yang dilayani saja masih sangat timpang, antri dimana-mana, jangan malah profesi dokter ini dipersulit," pungkas Bobby Adhityo Rizaldi.


Sebelumnya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara, AM Hendropriyono mengusulkan pembentukan Organisasi Dokter Militer (ODM). 


Menurut Hendropriyono, hal itu untuk kepentingan negara dan dunia kesehatan. 


Usul tersebut disampaikan Guru Besar Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) dan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu di hadapan para dokter militer yang menyambangi kediamannya, di kawasan Senayan, Jakarta, pada Rabu (30/3). 


Dalam kunjungan itu hadir juga Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, RSPAD Gatot Subroto Letjen A. Albertus Budi Sulistya. 


"Selain menguasai ilmu kedokteran, dokter militer juga harus memahami teknik pertempuran. Dalam menerapkan ilmu pengetahuan kedokteran kalian terikat oleh etika, sedangkan dalam melakukan tugas bertempur kalian (para prajurit, red) terikat oleh ajaran moral,” ungkap Hendropriyono belum lama ini. (Wan)

×
Berita Terbaru Update