Jakarta, Jurnalisinvestigasi.com-PT Insight Investments Management (Insight) melalui produk reksa dananya Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund) memberangkatkan 41 jemaah umrah gratis dari kalangan tidak mampu, pada Sabtu (19/3). Dari daftar itu, 14 jemaah di antaranya merupakan guru mustahik binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai penerima manfaat.
Keberangkatan ini merupakan rangkaian program '100 Anugerah Umrah Insight', setelah sebelumnya pada Oktober 2018 ada tujuh jemaah yang berangkat, dan Desember 2020 lalu 31 jemaah yang diberangkatkan umrah.
Pada program 100 Anugerah Umrah, Insight bekerja sama dengan BAZNAS sebagai mitra CSR Insight dan juga bekerja sama dengan mitra penjual reksa dana Insight, sebagai bentuk kepedulian bagi mereka yang berkeinginan untuk beribadah ke Tanah Suci.
Program Umrah ini adalah bentuk komitmen produk reksa dana Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund) yang berasal dari penyisihan sebagian Nilai Aktiva Bersih per tahun Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund) dalam bentuk dana infak haji.
Insight Hajj Syariah Fund (I-Hajj Syariah Fund) merupakan produk reksa dana pendapatan tetap yang menawarkan potensi imbal hasil yang stabil melalui investasi yang sesuai prinsip syariah dengan mengacu pada fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan Opini Dewan Pengawas Syariah Insight.
Pandemi yang melanda sempat jadi kendala keberangkatan para jemaah. Namun akhirnya hal itu dapat terealisasi saat ini.
"Alhamdulillah, BAZNAS sangat menyambut baik kerja sama program Insight dalam memberangkatkan jemaah umrah, terlebih yang diberangkatkan adalah para guru dari kalangan tidak mampu dari berbagai pelosok daerah di Indonesia. Ini tentu menjadi kabar baik, melihat kepedulian dari Insight kepada kalangan tidak mampu yang ingin sekali ke Tanah Suci namun mengalami keterbatasan biaya," kata Pimpinan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si.
Sebelumnya pada keberangkatan sebelumnya 16 Oktober 2018, sebanyak tujuh jemaah asal BAZNAS diberangkatkan. Hampir dua tahun berselang, tepatnya 6 Desember 2020, terdapat 12 jemaah binaan BAZNAS.
"Sejak 2018 dan Desember 2020, jemaah penerima manfaat yang diberangkatkan umrah dari BAZNAS tak hanya berasal dari Pulau Jawa saja namun juga dari Kalimantan, NTB, Maluku, bahkan ada yang dari Papua. Kemudian pada kali ini juga merata, bahkan ada yang dari Lombok, Mimika, dan Nabire di Papua. Ini menandakan meratanya bantuan yang diberikan Insight," kata Rizal.
Rizal berharap, para jemaah mampu menjaga amanah dari program baik dari Insight ini, dengan beribadah yang khusuk dan menjadi tauladan bagi orang di sekitar sepulangnya nanti dari Tanah Suci.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada insight dan para investor yang telah berinvestasi pada produk I-Hajj. Semoga kebaikan ini menjadi contoh baik bagi pihak lain untuk melakukan langkah serupa," pungkasnya.