Muna mengatakan, komunitas-komunitas dan lembaga kemuslimahan di Sultra telah mengadakan sebuah gerakan yang dapat memberikan edukasi kepada para remaja putri untuk berpakaian sesuai anjuran agama Islam yaitu Gerakan Menutup Aurat (GEMAR).
" GEMAR itu merupakan sebuah gerakan yang yang lahir dari komunitas para muslimah di Indonesia yang peduli terhadap perempuan khususnya pada isu hijab atau menutup aurat bagi muslimah," kata Muna kepada wartawan, Selasa (15/2/2022).
Untuk daerah Sultra, lanjut Muna, gerakan menutup aurat itu diadakan oleh berbagai Lembaga Dakwah Kampus dan Organisasi Kepemudaan KAMMI (kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) pengurus daerah Kota Kendari.
"Bagi kami aktivis Dakwah penting untuk mengingatkan tentang pentingnya Memakai Hijab. Gerakan menutup Aurat ini selalu diadakan oleh komunitas-komunitas dan lembaga-lembaga kemuslimahan di Sultra. Bagi kami hari Valentine di Ganti dengan GEMAR. Sebagaimana GEMAR ini dapat memberikan edukasi kepada para remaja putri untuk berpakaian sesuai anjuran agama." jelasnya.
Muna menambahkan, bahwa untuk kegiatan GEMAR pada tahun ini, berencana akan membuat sebuah konten atau Vidio singkat tentang pentingnya memakai hijab.
"Dalam konten ini di perankan oleh anak2 KAMMI Kota Kendari. Harapannya semoga dengan konten singkat ini memberi mutivasi bagi remaja Putri tentang pentingnya mengenakan hijab sebagaimana yang di syariatkan dalam Islam. Bahwa sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita Muslimah. Dan ciri wanita muslimah adalah mengenakan hijab," tutur Muna yang juga sebagai Alumni Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Kusumbi (Smandaku).
Lebih lanjut, Muna menjelaskan, konten singkat yang akan di buat itu, nanti disebarkan di berbagai media sosial dan grub-grub komunitas remaja Putri dan disampaikan dalan berbagai pertemuan-pertemuan lainnya.
"Dalam Kegiatan itu, selain sebagai program edukasi, juga menjadi amal jariah bagi Kami," kata Alumni Universitas Halu Oleo (UHO) itu.
Sementara itu, Ketua KAMMI kota Kendari, Iwan Haridi mendukung penuh kegiatan-kegiatan kemuslimahan tersebut dengan harapan dapat memberikan edukasi bagi para wanita muslimah.
"Konten Vidio singkat yang di buat oleh anak-anak KAMMI kota Kendari bertujuan agar kita umat Islam tidak mengamalkan yang bukan ajaran agama kita sebagaimana, Valentine day atau istilah Hari kasi sayang bagi pasangan yang belum Mahramnya," katanya.
Iwan pun menegaskan seorang anak- anak remaja putri agar tetap memperhatikan kaidah-kaidah dalam berpakaian.(Wan)