Kepulauan Tanimbar Maluku, jurnalinvestigasi.com - Menjelang momentum pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah tahun 2024 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang akan datang, terdapat beberapa kandidat calon bupati yang telah bergerak secara cepat memperkenalkan dirinya ke publik melalui konsolidasi politik, menyampaikan maksud dan tujuan kepada masyarakat lewat tawaran visi dan misi serta program unggulan kepada masyarakat. Saumlaki, (19/02/2022)
Salah satu figur baru yang hadir di Kabupaten Kepulauan Tanimbar saat ini, DR. Adolof Bormasa, SH., MH yang telah menyatakan sikap siap maju sebagai calon Bupati pada pilkada 2024 telah sampai ke 10 Kecamatan 2 Kelurahan 84 Desa bertemu langsung dengan masyarakat dan menyampaikan maksud dan tujuannya serta kehadirannya di Tanimbar saat ini.
“Kedatangan saya hari ini pasca memasuki masa purna bhakti sebagai anggota Polri di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, adalah menggenapi janji saya dikala itu dimutasikan dari jabatan Kapolres, saat itu saya putuskan sebelum berangkat ke ambon dengan tugas yang baru tetapi saatnya nanti saya akan kembali,”Ujar Bormasa.
Konsolidasi politik di Tanimbar dengan slogan Tanimbar Baru, dengan tekad dan tujuan merebut kursi nomor 1 (Satu) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar membuat lawan-lawan politiknya tak tenang, takut kalah dengan sepak terjang awal putera Fordata ini.
Program prioritas unggulan yang ditawarkan beliau dalam kunjungan ke desa-desa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah jika terpilih sebagai Bupati pada pilkada 2024 nanti, visi besarnya adalah melakukan pemberdayaan kepada seluruh lapisan masyarakat Tanimbar, menekan angka kemiskinan dan pengangguran fokus utamanya adalah Pendidikan, Kesehatan, membuka lapangan pekerjaan dan melaksanakan pemulihan ekonomi kerakyatan yang lebih mengarah pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Saya tidak mau memberi janji-janji kosong, banyak program namun sebagian besar gagal. Tidur dan bermimpi kemudian bangun langsung kerja intinya kita lihat manusianya karena saat ini infrastruktur di Tanimbar sudah cukup tinggal saja kita benahi kekurangan yang ada", Tegasya.
Wujud pembangunan di Tanimbar selanjutnya yang perlu diprioritaskan adalah disiapkan program-program strategis guna menghasilkan Sumber daya Manusia (SDM) yang lebih berkualitas di Tanimbar dan siap memasuki pasar kerja. melakukan pembinaan dan pengembangan masyarakat di Tanimbar terutama generasi muda. Sebagai penopang utama dalam roda pembangunan, karena pemberdayaan terhadap masyarakat dan generasi muda diharapkan akan dapat menciptakan generasi yang kreatif, inovatif dan berdaya saing tinggi. Karakteristik generasi muda seperti inilah yang diharapkan mampu berkonstribusi dan memenangkan persaingan global di tahun-tahun mendatang saat era blok masela nantinya.
Saat ini masyarakat Tanimbar mengalami ketertinggalan dan keterpurukan. Baik dalam bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi serta Sarana dan Prasarana yang belum memadai. Akibat pemimpinya gagal dalam menerapkan strategi pembangunan untuk membawa masyarakat Tanimbar keluar dari kemiskinan ektrem.
Hal ini dibuktikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial menetapkan lima kecamatan yang mengalami kemiskinan ekstrem dengan jumlah 20.920 jiwa atau 18,46%. Rinciannya 1.949 penduduk miskin di Kecamatan Selaru, 1.833 penduduk jiwa di Kecamatan Tanimbar Utara, 1.470 jiwa di Kecamatan Wuarlabobar, 1.377 jiwa di Kecamatan Wertamrian, dan 1.045 jiwa di Kecamatan Kormomolin.
Meskipun diupayakan dengan berbagai strategi untuk membenahi dan memperbaiki ketertinggalan yang ada, namun waktunya sudah sangat terlambat. Tugas kita nantinya kedepan akan lebih prioritas terhadap pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk membawa keluar masyarakat dari kondisi yang lebih diperparah dengan kesulitan hidup, karena kalau hanya fokus dengan infrastruktur tanpa memperhatikan manusianya maka sudah pasti gagal mewujudkan keinginan masyarakat.
Seharusnya seorang pemimpin sejak awal sudah harus berpikir dan yang perlu diprioritaskan adalah keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan di Tanimbar. Justru karena Pembangunan adalah untuk manusia bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan.
Dalam pembangunan dewasa ini di Tanimbar, baik itu jangka panjang jangka menengah dan jangka pendek unsur manusia, unsur sosial budaya, dan unsur lainnya harus mendapat perhatian yang seimbang. Wujud pembangunan harus merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah Kepulauan Tanimbar.
Subjek dan obyek Pembangunan adalah manusia dan masyarakat Tanimbar, sehingga dapat menghasilkan manusia dan masyarakat maju karena masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang terhadap kegiatan yang saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan, menekan angka kemiskinan disegi ini Pemimpinnya dianggap gagal.
Seorang pemimpin yang senang mengambil keputusan sendiri-sendiri dengan dengan mimpi kemudian bangun dan langsung bekerja maka pasti akan memberikan instruksi yang tidak jelas dan gagal dalam mengawasinya secara ketat serta
gagal pula dalam memberikan penilaian kepada mereka yang tidak melaksanakannya sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kekuatan dari gaya kepemimpinan ini adalah dalam kejelasan tentang apa yang diinginkan, kapan keinginan itu harus dilaksanakan, dan bagaimana caranya. Kelemahan dari pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti ini adalah ia selalu ingin mendominasi semua persoalan sehingga ide dan
gagasan bawahannya tidak berkembang. Semua persoalan akan
bermuara kepadanya sehingga mengundang unsur kebergantungan yang tinggi padanya, kemudian muncul masalah di publik. Imbasnya terhadap masyarakat. (Niko Besitimur)