ADVETORIAL

ADVETORIAL

ADVETORIAL

ADVETORIAL

Iklan

Muhaimin Iskandar Minta Pemerintah Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Aman

Aswan
11 Januari 2022
Last Updated 2022-01-11T13:31:29Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

 

Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar (Foto: dpr.go.id)

Jakarta, Jurnal Investigasi.com-Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Muhaimin Iskandar meminta pemerintah untuk memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi aman guna meringankan beban petani yang terdampak tingginya harga pupuk nonsubsidi.


Pasalnya, harga pupuk nonsubsidi mencapai 100% pada pekan pertama Januari 2022, sampai saat ini menjadi perhatian serius, apalagi kenaikan tersebut, turut mengoreksi pendapatan petani secara nasional.


“Lonjakan harga pupuk nonsubsidi ini menyebabkan sejumlah masalah seperti terhambatnya produksi serta semakin tingginya harga komoditas pangan,” ujar Muhaimin kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).

Selain itu, Gus Muhaimin, sapaan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun meminta pemerintah untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi potensi kelangkaan pupuk bersubsidi akibat meledaknya permintaan yang disebabkan lonjakan harga pupuk nonsubsidi dan permainan oknum mafia pupuk.

“Pemerintah juga harus mempertimbangkan pemberian insentif terhadap produsen pupuk dalam negeri sebagai upaya mengontrol kenaikan harga pupuk non subsidi yang terdampak akibat naiknya bahan baku pupuk internasional,” lanjutnya.

Disamping itu, kata Gus Muhaimin, pemerintah juga harus mengoptimalkan pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi ke petani dan melakukan pemetaan masalah untuk menemukan solusi konkret dalam menyelesaikan permasalahan terhambat dan tidak meratanya distribusi pupuk bersubsidi.

“Pemerintah juga harus melakukan evaluasi dan verifikasi kembali data petani penerima bantuan pupuk bersubsidi di lapangan, sehingga penerima pupuk bersubsidi tepat sasaran dan sesuai,” tutupnya.

Sebelumnya, Serikat Petani Indonesia (SPI) mengeluhkan lonjakan harga pupuk nonsubsidi yang mencapai 100% pada pekan pertama Januari 2022. Hal tersebut menyebabkan kerugian bagi petani karena harga jual komoditas yang masih rendah di tingkat petani dan kenaikan harga komoditas yang tidak normal di tingkat pasar. Tren kenaikan harga pupuk non-subsidi itu sudah berlangsung sejak Oktober 2021.

Harga pupuk non-subsidi yang pada 2020 akhir hanya Rp265.000-Rp280.000 per sak isi 50 kilogram (kg) pupuk Urea, tapi sekarang Oktober hingga November 2021, harga pupuk itu mengalami kenaikan menjadi Rp380.000. Kenaikan harga itu berlanjut pada Desember 2021 mencapai Rp480.000 hingga Rp500.000. Bahkan di luar Jawa tembus Rp600.000. (Wan)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl