Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria
Jakarta, Jurnal Investigasi.com-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan situasi dan kondisi Ibu Kota masih memenuhi syarat untuk pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 100 persen murid hadir di kelas.
Karena itu, menurut Wagub DKI RizaPatria, Pemprov DKI belum akan meninjau ulang pembalajaran tatap muka atau PTM 100 persen yang saat ini sudah berjalan sejak 3 Januari 2022 lalu.
Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta masih memenuhi syarat dilaksanakan PTM 100 persen terbatas," kata Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa malam, 11 Januari 2022 seperti dikutip dari Antara.
Pernyataan tersebut disampaikan Riza Patria menanggapi ditemukannya seorang siswa SMAN 71 Duren Sawit, Jakarta Timur, terpapar Covid-19 varian Omicron.
Meski PTM 100 persen tetap dijalankan, Riza Patria memastikan Pemprov DKI akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka. "Setiap hari, setiap minggu, dua minggu, sebulan terus kita evaluasi dari internal sampai berjenjang ke tingkatan atas," kata Riza.
Riza Patria menyebutkan segala masukan dan saran dari warga hingga asosiasi wali murid menjadi pertimbangan Pemprov DKI Jakarta dalam melanjutkan kegiatan PTM yang saat ini masih memenuhi persyaratan sebagaimana diamanatkan dalam SK Bersama 4 menteri.
Pemprov DKI Jakarta, kata Riza Patria tidak bisa serta merta menutup ribuan sekolah karena ada temuan kasus positif Covid-19 ataupun Omicron di satu sekolah. Namun Pemprov DKI Jakarta akan menghentikan sementara proses PTM di sekolah yang ditemukan kasus Covid-19.
"Ada kasus satu, dua tidak berarti menunda semua PTM. 'Treatment'-nya seperti yang kita ketahui ditutup untuk sementara (sesuai SKB). Kemudian di Jakarta sekolahnya ribuan. Masak ditemukan kasus di satu dua sekolah, terus menutup ribuan sekolah. Semua kan diskrining setiap sekolah," katanya.
PTM di SMAN 71 Duren Sawit, Jakarta Timur, dihentikan sementara setelah ada temuan ibu dan anak di Jatinegara, Jakarta Timur, terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.
Meski demikian, Lurah Cipinang Cempedak Abdul Muin menepis siswa tersebut terpapar Omicron karena penularan di sekolah. Terlebih ibu dan anak tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar kota.
Abdul menuturkan ibu dan anak itu pada 3 Januari lalu sempat menyambangi sekolah untuk mengambil rapor. Namun keduanya tidak berinteraksi dengan warga maupun tamu sekolah.
Karena merasakan gejala Covid-19, akhirnya ibu dan anak itu dites PCR COVID-19 pada 4 Januari. Setelah dinyatakan positif COVID-19, dilanjutkan dengan pemeriksaan "whole genome sequencing" (WGS) untuk mengetahui jenisnya.
Setelah hasil WGS keluar, ibu dan anak itu dinyatakan positif terpapar Omicron.(***)