masukkan script iklan disini
Jakarta,Jurnal Investigasi.com -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan angka penularan COVID-19 di Jakarta sudah mulai melandai. Ia merinci data angka reproduksi penularan atau Rt (effective reproduction number) di Jakarta saat ini telah mencapai angka 1,0.
Angka ini didapat berdasarkan penelitian Pemprov DKI dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
"Bila tepat di angka 1,0 maka itu akan landai dengan jumlah yang konstan. Sedang bila di bawah 1 artinya pandeminya terkendali kasusnya berkurang. Perhitungan terakhir dari tim FKM UI menunjukkan bahwa nilai Rt Jakarta tepat di 1,0. Artinya pandemi melandai," kata Anies dalam pernyataan virtualnya di YouTube Pemprov DKI, Sabtu (14/8).
Akan tetapi, Anies mengingatkan kabar baik ini bukan berarti masyarakat bisa bebas kembali. Ia mengingatkan bukan tidak mungkin penularan COVID-19 bisa naik lagi jika tidak ada pembatasan mobilitas dari masyarakat.
"Kalau kita lihat di masa lalu pernah naik, turun, saat ini kita sudah di angka 1,0. Bila mobilitas penduduk Jakarta tiba-tiba kembali tinggi, maka angka Rt ini akan meningkat lagi. Ini tentu harus kita jaga momentum penurunan nilai Rt harus terus dilanjutkan," tegas Anies.
Dengan situasi yang mulai terkendali ini, ia menyebut beban tenaga kesehatan pun kini lebih ringan. Hal ini terlihat dari data keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 yang sudah mulai kosong.
"Saat ini keterisian tempat tidur isolasi di RS adalah 33 persen dan ICU adalah 59 persen. Ini jauh lebih rendah dari rekomendasi ambang batas maksimal oleh WHO yaitu 60 persen," tutur Anies.
Tak hanya itu, angka positiviy rate Jakarta juga sudah turun menjadi di bawah 10 persen. Padahal, saat puncak COVID-19 Juli lalu, positivity rate tertinggi sempat mencapai 48 persen.
"Ideal aman itu di bawah 5 persen. Yuk kita teruskan. Jangan lengah, jangan sampai ini bertahan bahkan naik. Jangan sampai ini terjadi pada kita," ujar Anies.
Kita melihat kemenangan sudah di depan mata, sudah dekat, tapi tidak boleh terlena-lena, tidak boleh buru-buru beraktivitas sebebas-bebasnya. Jangan meninggalkan kewajiban untuk menjaga protokol kesehatan. Kemudian tetap kurangi mobilitas, dan jangan membuka ruang terhadap munculnya gelombang berikutnya, menyia-nyiakan usaha yang sudah berjalan luar biasa selama sebulan kemarin," pungkasnya.(*)