Ilustrasi |
Bandung,Jurnal investigasi.com -Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar mengungkapkan pengusaha hotel dan restoran babak belur dihantam pandemi covid-19. Buktinya, sudah 560 hotel dan 280 restoran tutup lantaran bisnisnya tertekan pada 2020 lalu.
Ia menuturkan pengusaha babak belur sebagai akibat dari pembatasan sosial yang mengakibatkan turunnya kunjungan dan okupansi.
Ambil contoh di Kawasan Cihampelas, Kota Bandung, saat ini ada enam hotel lagi yang terpaksa harus tutup karena terdampak pandemi covid-19.
"Itu di Cihampelas tutup karena okupansinya di bawah 5 persen. Bahkan, cuma 1 persen. Ini menyedihkan sekali. Hotel bintang 3 dan 4 pun ada yang tutup," tutur Herman.
Ia melanjutkan jumlah hotel dan restoran yang tutup akibat pandemi covid-19 saat ini bisa lebih besar karena data yang dipaparkannya merupakan data tahun lalu.
Kami yakin data sekarang ini belum lengkap dan kemungkinan lebih besar dibandingkan dari Juni tahun lalu," ucapnya.
Terdampaknya hotel dan restoran, sambung Herman, mempengaruhi kondisi para pekerja. Sebagian ada yang dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Tamu hotel pun paling banyak isinya tiga. Menutupi keadaan minus 6 bulan masih mending, kalau sekarang kan pandemi sudah 1,5 tahun," tandasnya.(Red"")